Jeda Kata
Berbagi ruang di kala jeda
skip to main
|
skip to sidebar
Kontradiksi
—
by
Jeda Kata
on
0 comment
Saya adalah manusia yang beruntung karena mendapat kesempatan mengenal guru-guru hidup di sepanjang perjalanan saya. Mereka mengambil rupa s...
Surat untuk Jiwa
—
by
Jeda Kata
on
0 comment
Saya menerima surat ini dari seorang kawan nyentrik yang sedang menyantri di ruang lain: Salam, Saya ...
Pulang
—
by
Jeda Kata
on
0 comment
Gambir, 22 Mei 2013 Katamu rumah bukan sekadar bangunan bisu. Ad...
Jakarta
—
by
Jeda Kata
on
0 comment
19 Juni 2013 Jakarta. Aku pasti merindumu suatu hari nanti. Saat tak lagi kuingat saudaraku berkelana di atas kotak besi. Lelah ...
Sepasang Jendela Kaca
—
by
Jeda Kata
on
0 comment
Hampir setiap kisah ditengarai dengan pertemuan, perjalanan, dan perpisahan. Ketiganya tak harus ada berurutan. Begitu juga dengan catat...
Punggung Buku
—
by
Jeda Kata
on
0 comment
Aku di perpustakaan. Senyap merayap di punggung-punggung buku. Hening. Bergeming di sudut bangku-bangku kayu. Aku tak ragu, ada kamu ...
Usang
—
by
Jeda Kata
on
0 comment
Adalah usang segala pelipur duka ketika hati ditinggal padanannya. Betul kata Musalim si pemilik seratus merpati di kampung sebelah: beta...
Langganan:
Postingan ( Atom )
Postingan Lama
Diberdayakan oleh
Blogger
.
Labels
cerpen
Goresan
leka
malaikat
monolog
surat
terbang