Mengingatmu

Nusa Dua, 6 Desember 2012

Malam ini saya duduk di bibir pantai, mengingat kamu. Ya, kamu yang seperti garis ombak malam putih di pertemuan kaki langit, lurus horisontal, sedikit panjang lalu memendek dan memanjang lagi, hilang sama sekali melebur dengan air asin, didorong angin hingga ke tepi. Menjumpaiku.

Juga kerlip lampu di sudut empat puluh lima pandangan mataku. Bukan silau. Kecil saja dibanding pias butir pasir yang banyak terselip di kuku jari kakiku. Mengganggu, tapi menawan dua indera yang tak kuasa melawan. Menentang awan abu-abu penghalang bintang. Kerlipnya masih kalah dengan lampu di sudut empat lima, bukan tandingan sinarmu.

Saya enggan menawan kamu dalam kebebasan yang memenjara saya dari kehidupan gila ini. Tapi saya juga tak ingin kamu melangkah pergi dan bertemu dengan lautan, meninggalkan jejak dalam pada pasir basah. Laut hanya menjagamu dari marah.


Saya dan kamu seperti dua bintang berjauhan di atas sana. Entah berjuta tahun cahaya lagi kita berjumpa. Dua menjadi satu. Mengabaikan lautan.




Diberdayakan oleh Blogger.