Pergi


Memilih untuk pergi adalah keputusan yang mengantarkan kita pada percabangan pilihan: pergi sejenak kemudian kembali, atau pergi tanpa batas waktu dan enggan menoleh kembali.
Pergi adalah jembatan agar penantian dan pulang dapat kembali terhubung pada simpul mati.
Banyak di antara kita yang menyesal telah pergi, menyesal tetap tinggal, dan menyesal karena tidak memilih.
Jika pergi hanya menegaskan batas antara bersama dan berpisah, mengapa sebagian besar dari kita enggan untuk memilihnya? Bukankah perpisahan mampu mereproduksi kebersamaan yang kian erat saat kali kedua datang menjemput realita?
Mungkin, pergi hanyalah alasan untuk tidak tetap tinggal, melemparkan diri pada perangkap kebebasan. Padahal di ujung perjalanan nanti, kita begitu ingin kembali, bukan untuk tetap tinggal, tapi mengulang kepergian bersama ia yang tidak ingin kita tinggalkan.



Diberdayakan oleh Blogger.